Berita Otomotif dan Dunia Balap – Motor fairing telah menjadi primadona di kalangan anak muda Indonesia. Di zaman sekarang, memiliki motor fairing bukan hanya soal gaya, tetapi juga identitas dan kebanggaan. “Enggak fairing, enggak sporty” menjadi mantra bagi para pecinta motor. Namun, apa yang membuat motor fairing ini begitu dicintai? Dalam artikel ini, kita akan membahas perjalanan dan dinamika pasar motor fairing di Indonesia, terutama Kawasaki ZX-25R yang tengah ramai diperbincangkan.
Perubahan Pasar Motor Fairing
Sebelum tahun 2010, pilihan motor fairing di Indonesia sangat terbatas. Hanya ada beberapa model ikonik seperti Ninja RR, yang sayangnya memiliki mesin dua tak dan terjebak dalam peraturan emisi yang ketat. Ini membuat para penggila fairing harus mencari alternatif dengan memodifikasi motor mereka, menghasilkan banyak motor “moge jadi-jadian” yang sering kali hasilnya tidak memuaskan.
Namun, saat ini, pasar motor fairing telah berubah drastis. Berbagai pilihan motor fairing terjangkau mulai bermunculan, sehingga membuatnya lebih mudah diakses oleh banyak orang. Sayangnya, meski desainnya menawan, banyak motor fairing yang masih memiliki suara mesin yang kurang menggembirakan. Hal ini menjadi sorotan, terutama untuk motor-motor dengan kapasitas di bawah 250 cc.
Kawasaki ZX-25R: Inovasi dalam Dunia Motor Fairing
Kawasaki ZX-25R muncul sebagai angin segar di pasar motor fairing Indonesia. Di kenalkan pada tahun 2020, motor ini membawa mesin empat silinder yang jarang di temukan di kelas 250 cc. Dengan suara yang khas dan performa yang mumpuni, ZX-25R menjadi sangat di minati. Target penjualan awalnya sebesar 2000 unit, namun pada tahun peluncurannya, motor ini terjual 2400 unit, menunjukkan betapa tingginya antusiasme masyarakat.
Harga ZX-25R bervariasi, mulai dari Rp 107 juta untuk varian standar hingga Rp 125 juta untuk varian ABS. Meski terkesan mahal, harga ini di anggap wajar mengingat fitur dan teknologi yang di tawarkan.
Penyebab Anjloknya Harga
Meskipun begitu, Kawasaki ZX-25R menghadapi tantangan tersendiri. Meskipun merupakan motor yang populer, harga bekasnya mengalami penurunan yang signifikan. Salah satu penyebab utama adalah terbatasnya ketersediaan suku cadang dan biaya perawatan yang tinggi. Meskipun di produksi di Indonesia, banyak suku cadangnya yang masih di impor dari Jepang, sehingga mengurangi kemudahan dalam perawatan.
Di sisi lain, kondisi ekonomi yang tidak stabil juga berkontribusi pada menurunnya minat beli motor, baik baru maupun bekas. Selain itu, tren motorsport fairing juga mulai mengalami penurunan, dengan banyak orang merasa jenuh terhadap pasar motor sport.
Kesimpulan
Dengan anjloknya harga ZX-25R, banyak kesempatan terbuka bagi mereka yang ingin membeli motor ini secara bekas dengan harga terjangkau. Bagi para pecinta modifikasi, ini menjadi peluang untuk menciptakan motor yang lebih personal dan menarik.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun ZX-25R memiliki daya tarik dan performa yang baik, para pemilik harus mempertimbangkan faktor perawatan dan biaya yang mungkin muncul di masa mendatang.
Sumber : Youtube