Berita Otomotif dan Dunia Balap – Setiap pengemudi pasti pernah melalui jalan tol, sebuah jalur yang di rancang untuk perjalanan cepat dan lancar. Namun, ada satu area yang kerap menjadi perhatian, Bahaya Berhenti di Bahu Jalan Tol yaitu bahu jalan tol. Meskipun bahu jalan di maksudkan untuk keadaan darurat, sering kali pengguna jalan tol menggunakannya dengan cara yang salah. Di Indonesia, berhenti di bahu jalan tol bisa membawa dampak yang sangat berbahaya. Artikel ini akan membahas alasan mengapa berhenti di bahu jalan tol bisa berisiko, serta kebiasaan yang perlu di ubah untuk menjaga keselamatan bersama.
Mengapa Berhenti di Bahu Jalan Tol Bisa Berbahaya?
Bahu jalan di jalan tol umumnya di rancang untuk keadaan darurat, seperti mobil mogok atau insiden lainnya. Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Driving Consultant Indonesia, berhenti di bahu jalan saat darurat sebenarnya di perbolehkan, asalkan pengemudi tahu cara melakukannya dengan benar. Namun, kondisi di Indonesia menunjukkan hal yang berbeda. Banyak pengemudi yang berhenti tidak pada tempatnya, atau bahkanBahaya Berhenti di Bahu Jalan Tol menggunakan bahu jalan untuk menyalip kendaraan lain. Hal ini berisiko karena pengemudi yang melaju dengan kecepatan tinggi tidak akan mengira ada kendaraan yang berhenti di bahu jalan.
Kebiasaan Salah di Jalan Tol
Di Indonesia, seringkali bahu jalan di gunakan oleh pengemudi untuk mendahului kendaraan lain, bahkan dengan kecepatan tinggi. Keadaan ini sangat berbahaya karena pengemudi yang berhenti di bahu jalan mungkin tidak melihat kendaraan lain yang mendekat dengan cepat. Di tambah lagi, pengemudi lain yang melaju di lajur tol bisa saja terkejut dengan kehadiran kendaraan yang tiba-tiba berhenti. Bahu jalan yang seharusnya menjadi tempat aman untuk keadaan darurat, malah menjadi lokasi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Ketertiban di Jalan Tol: Tantangan yang Di hadapi Pengemudi Indonesia
Salah satu masalah utama yang di hadapi pengemudi di jalan tol Indonesia adalah ketidakdisiplinan dan ketidaktahuan dalam mengikuti aturan lalu lintas. Pengemudi seringkali tidak menghormati jalur yang telah di tentukan untuk setiap fungsi. Misalnya, pengemudi yang mengemudi terlalu lambat seringkali menggunakan lajur kanan, yang sebenarnya di peruntukkan bagi kendaraan yang lebih cepat. Ini menciptakan ketegangan bagi pengemudi yang ingin melaju lebih cepat, dan sering kali mereka berusaha menyalip melalui bahu jalan.
Kebiasaan “Lane Hogger” yang Berbahaya
Sony Susmana juga menyoroti fenomena lain yang sering terjadi di jalan tol Indonesia, yaitu adanya pengemudi yang lambat di lajur kanan, atau yang di kenal dengan istilah “lane hogger.” Pengemudi dengan kebiasaan ini sering kali membuat pengemudi Bahaya Berhenti di Bahu Jalan Tol lain yang ingin berkendara dengan kecepatan lebih tinggi merasa terganggu. Akibatnya, pengemudi yang terdesak sering kali memilih untuk menyalip melalui bahu jalan. Ini adalah kebiasaan yang sangat berbahaya, karena bahu jalan bukanlah jalur yang aman untuk menyalip.
Mengapa Pengemudi Harus Memahami Risiko Berhenti di Bahu Jalan?
Meskipun sering kali di anggap sebagai jalan keluar dalam situasi darurat, berhenti di bahu jalan tol harus di lakukan dengan sangat hati-hati. Pengemudi perlu mengetahui cara-cara yang benar dalam menghadapinya. Sony Susmana mengingatkan, “Mobil yang berhenti di bahu jalan sudah benar, tapi risikonya tinggi tertabrak pengemudi yang enggak tertib.” Oleh karena itu, meskipun berhenti di bahu jalan kadang di perlukan, pengemudi harus memastikan bahwa mereka memberikan tanda peringatan yang jelas, seperti mengaktifkan lampu hazard atau menyalakan tanda darurat. Keberadaan pengemudi yang tidak di siplin dalam berkendara membuat hal ini semakin berbahaya.
Apa yang Bisa Di lakukan untuk Meningkatkan Keselamatan?
Sebagai pengemudi, kita harus mengikuti aturan dengan di siplin dan menghormati fungsi setiap lajur di jalan tol. Menjaga ketertiban lalu lintas akan sangat membantu mengurangi risiko kecelakaan, termasuk kecelakaan yang melibatkan kendaraan yang berhenti di bahu jalan. Pemerintah juga memiliki peran penting dalam memperketat pengawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya berkendara sembarangan di jalan tol. Dengan mematuhi aturan dan meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara, di harapkan penggunaan jalan tol dapat lebih aman dan lancar bagi semua pengguna.
Jadi, ingatlah selalu untuk berhati-hati dan memahami aturan di jalan tol. Meskipun berhenti di bahu jalan mungkin di perlukan dalam keadaan darurat, pastikan untuk melakukan hal tersebut dengan langkah yang aman dan tepat.
Sumber : Kompas.com