
Berita Otomotif dan Dunia Balap – One Way Saat puncak arus mudik tiba, rekayasa lalu lintas seperti one way mulai di terapkan di jalan tol untuk memudahkan perjalanan. Sistem ini memang memberikan sejumlah keuntungan, namun juga tidak lepas dari risiko. Sebagai pengemudi, penting untuk memahami kedua sisi tersebut agar perjalanan tetap aman dan lancar.
Apa Itu Sistem One Way di Jalan Tol?
Sistem one way adalah kebijakan lalu lintas di mana semua jalur di jalan tol di gunakan untuk satu arah saja. Pada saat mudik, rekayasa lalu lintas ini di terapkan di ruas jalan tol dari Cikampek hingga Semarang. Tujuan utamanya adalah untuk mengurai kemacetan di titik-titik padat dan memperlancar arus kendaraan menuju tujuan akhir para pemudik.
Namun, meskipun terlihat lebih lancar, sistem one way ini membawa dampak yang perlu di pertimbangkan oleh setiap pengemudi. Meskipun perjalanan mungkin lebih cepat, ada beberapa hal yang harus di waspadai.
Keuntungan Menggunakan One Way saat Mudik
Salah satu keuntungan terbesar dari sistem one way adalah pengurangan kemacetan. Di jalur-jalur yang biasanya padat, kebijakan ini memberikan kelancaran arus kendaraan karena semua pengendara bergerak ke satu arah saja. Hal ini membuat waktu perjalanan bisa lebih singkat, terutama di titik-titik yang biasanya mengalami kemacetan parah.
Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, meskipun jalur lebih lengang, pengemudi bisa menghemat waktu perjalanan hingga 10 sampai 20 menit. Keuntungan ini tentu sangat signifikan bagi pemudik yang ingin sampai ke tujuan lebih cepat.
Risiko yang Harus Di waspadai
Namun, meskipun terlihat lebih lancar, sistem one way juga memiliki sejumlah risiko yang tidak boleh di abaikan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu di perhatikan:
1. Kesulitan Mendapatkan Pertolongan saat Darurat
Salah satu kelemahan besar dari sistem one way adalah akses ke rest area atau pos pelayanan yang menjadi lebih sulit. Karena posisi rest area berada di sisi jalan yang terhalang pembatas, pengemudi yang membutuhkan istirahat atau bantuan medis harus menempuh jalan lebih jauh untuk mencari tempat yang dapat di akses. Dalam situasi darurat, hal ini bisa sangat berbahaya dan memperburuk keadaan.
2. Potensi Highway Hypnosis
Selain itu, pengemudi juga berisiko mengalami “highway hypnosis,” yaitu kondisi hilangnya kesadaran secara sementara saat menyetir. Kondisi ini terjadi karena pengemudi terpapar jalan yang monoton dengan kecepatan tinggi, membuat tubuh dan pikiran cenderung lelah. Dalam keadaan seperti ini, pengemudi mungkin tidak menyadari bahaya di depan atau kehilangan konsentrasi, yang dapat menyebabkan kecelakaan fatal.
3. Terjadi Kecelakaan yang Tidak Terduga
Meskipun perjalanan terasa lebih cepat, risiko kecelakaan tetap ada. Pengemudi yang merasa terlalu nyaman dengan kondisi jalan yang lancar bisa jadi kurang berhati-hati. Kecepatan yang tinggi, di tambah dengan kehilangan konsentrasi, dapat menyebabkan kecelakaan yang merugikan banyak pihak.
Kapan Sebaiknya Menggunakan One Way?
Menurut Sony Susmana, jika pengemudi merasa yakin dengan kondisi kendaraan dan tubuh yang fit, sistem one way bisa menjadi pilihan untuk menghindari kemacetan. Namun, penting untuk tetap waspada dan berhati-hati, serta tidak mengabaikan kondisi tubuh yang lelah atau kendaraan yang bermasalah.
Jika merasa tidak nyaman atau kelelahan, lebih baik menunggu di rest area atau memilih jalur alternatif yang lebih aman. Keputusan bijak adalah kunci untuk menjaga keselamatan dalam perjalanan mudik.
Kesimpulan
Sistem one way di jalan tol saat mudik memang dapat memberikan keuntungan dalam hal kelancaran perjalanan, namun risiko-risiko yang menyertainya juga tidak boleh di anggap remeh. Pengemudi perlu mempertimbangkan kondisi tubuh, kendaraan, dan kesiapan mental sebelum memutuskan untuk menggunakan sistem ini. Dengan kesiapan dan kewaspadaan yang tepat, perjalanan mudik bisa lebih aman dan nyaman.
Sumber :Kompas.com