
Berita Otomotif dan Dunia Balap – Menerjang banjir dengan mobil bisa menjadi pengalaman yang menegangkan, apalagi jika Filter Udara kendaraan yang digunakan tiba-tiba mogok setelah melintasi genangan air. Banjir dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin mobil, bahkan menyebabkan mobil mati total. Artikel ini akan membahas berbagai penyebab yang dapat membuat mobil mogok setelah terjebak banjir, berdasarkan penjelasan dari Hardi Wibowo, pemilik bengkel Aha Motor Yogyakarta.
1. Water Hammer: Masuknya Air ke Ruang Bakar
Salah satu penyebab utama mobil mogok saat menerjang banjir adalah terjadinya water hammer. Fenomena ini terjadi ketika air masuk ke ruang bakar melalui saluran udara. Akibatnya, air mengganggu proses pembakaran karena unsur yang terkompresi lebih padat daripada udara. Hardi Wibowo menjelaskan bahwa masalah ini dapat menyebabkan langkah piston terganggu, dan akhirnya mesin mobil menjadi tidak berfungsi dengan baik atau bahkan mati.
“Water hammer bisa menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen penting mesin dan menghambat proses pembakaran yang harusnya berjalan lancar,” kata Hardi. Air yang masuk ke ruang bakar ini akan merusak siklus pembakaran yang seharusnya terjadi, mengakibatkan mobil mogok atau bahkan mesin bisa mengalami kerusakan permanen.
2. Kerusakan pada Sistem Elektronik: ECU dan Sensor
Selain masalah mekanis, banjir juga bisa mengganggu sistem elektronik pada mobil, yang kini menjadi bagian penting dari kinerja kendaraan modern. Sistem seperti Electronic Control Unit (ECU), sensor, sekring, dan kabel listrik rentan terhadap kerusakan akibat terendam air.
“Air yang masuk ke ECU dan komponen elektronik lainnya dapat menyebabkan korsleting. Pada beberapa kasus, ECU yang rusak dapat membuat mobil mati total,” ungkap Hardi. Bahkan, meskipun kunci kontak telah di posisikan ke On, mobil tetap tidak bisa dinyalakan jika sistem elektronik mengalami kerusakan serius. Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga sistem elektronik tetap terlindungi dari air saat melewati genangan banjir.
3. Filter Udara Basah: Gangguan pada Mesin
Filter ini yang basah juga menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan mobil mogok setelah banjir. Alat ini yang terendam air menghambat di perlukan oleh mesin untuk proses pembakaran. Akibatnya, mesin tidak dapat beroperasi dengan optimal, bahkan bisa mati jika suplai udara tidak sesuai dengan kebutuhan.
Hardi menjelaskan, “Jika filter udara basah, maka aliran udara ke mesin akan terhambat, dan ini membuat mesin kesulitan untuk bekerja dengan normal.” Tanpa suplai udara yang cukup, mesin tidak bisa menghasilkan tenaga yang di butuhkan untuk berjalan, sehingga mogok adalah konsekuensi yang sangat mungkin terjadi.
4. Busi dan Koil Basah: Penyebab Mobil Sulit Di nyalakan
Selain masalah pada sistem udara dan elektronik, busi dan koil yang basah juga dapat menyebabkan mobil mogok, khususnya mobil dengan mesin bensin. Busi dan koil yang basah tidak dapat menghasilkan percikan api yang cukup untuk memicu pembakaran dalam mesin.
“Busi dan koil yang basah akan menghambat proses pembakaran, membuat mobil sulit di nyalakan, atau bahkan mati total,” jelas Hardi. Tanpa percikan api yang di perlukan, bahan bakar tidak dapat terbakar dengan baik, dan mesin pun tidak bisa menyala.
5. Menghindari Risiko Mobil Mogok Setelah Banjir
Untuk menghindari mogok setelah menerjang banjir, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, pastikan untuk menghindari mengemudi melalui genangan air yang terlalu dalam. Jika tidak bisa di hindari, segera periksa kondisi mobil setelah melewati banjir. Cek bagian filter udara, sistem elektronik, dan pastikan tidak ada air yang masuk ke dalam mesin atau komponen vital lainnya.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab mobil mogok setelah banjir, di harapkan para pengemudi dapat lebih berhati-hati dan meminimalkan risiko kerusakan pada kendaraan mereka.
Sumber : Kompas.com