Berita Otomotif dan Dunia Balap – Dunia modifikasi mobil di Indonesia semakin berkembang pesat, mengikuti jejak tren global. Terutama dalam hal Modifikasi Subaru WRX STI mesin, terdapat dua aliran utama: endurance & power. Kelas endurance, seperti yang dipertandingkan di Nurburgring, Jerman, menuntut ketahanan & konsistensi. Sebaliknya, penggemar power fokus pada balap drag yang menonjolkan kekuatan ekstrem. Subaru WRX STI, dalam hal ini, lebih cocok dengan aliran endurance.
Modifikasi Subaru WRX STI Mobil Harian yang Terbukti Tangguh
Sebagai mobil yang lahir untuk penggunaan harian, Modifikasi Subaru WRX STI juga dikenal berprestasi di ajang endurance seperti 24h Rennen di Nurburgring kejuaraan rally seperti WRC. Di Indonesia, Subaru WRX STI memiliki tempat istimewa di hati para car enthusiast yang menginginkan kombinasi antara kecepatan daya tahan. Pada tahun 2016 & 2018, Subaru WRX STI berhasil merebut kemenangan di kelas SP3T pada 24h Nurburgring, mengalahkan modifikasi mobil-mobil Eropa kelas atas seperti Porsche, Mercedes, Audi, VW, BMW M Performance, dan Renault.
Profil Doni Mojo & Kecintaannya pada Subaru
Kali ini, tim Blackxperience akan mengeksplorasi modifikasi Subaru WRX STI milik Doni Mojo, anggota komunitas Speedloverz yang aktif dalam kegiatan morning run. Doni telah mengagumi Subaru sejak masa kuliah di Amerika Serikat, di mana ia mengoleksi Subaru WRX GDB tahun 2004—model pertama WRX yang masuk ke Amerika Serikat. “Saya menjual Audi saya dan beralih ke Subaru WRX GDB. Di sana, saya mempelajari manajemen mesin khusus untuk Subaru WRX GDB,” kata Doni.
Perjalanan Kembali ke Subaru dan Modifikasi Subaru yang Mendalam
Setelah kembali ke Indonesia, Doni sempat membeli VW Golf bergabung dengan komunitas Speedloverz. Namun, kecintaannya pada Subaru membawanya kembali ke WRX STI, di mana ia mengulang pengalaman modifikasi mesinnya seperti saat di Amerika Serikat. Doni membeli Subaru WRX STI dan melakukan modifikasi mendalam pada sektor mesin kaki-kaki, sementara penampilan luar mobilnya tetap menawan dengan sentuhan front lip, side skirt, & wing rear.
Kecintaan pada Elektronik & Modifikasi Subaru
Doni Harsoatmojo, yang memiliki satu putra, juga merupakan seorang penggila elektronik. Selain berkuliah di bidang kontrol elektronik di Ohio, Amerika Serikat, Doni pernah merancang teknologi keyless pertama di dunia untuk Honda. “Saat teman-teman liburan kuliah, saya malah mengotak-atik mesin. Itulah sisi kegilaan saya,” ungkap Doni, yang kini mengelola service center brand HP di Jakarta.
Tahapan Modifikasi Subaru WRX STI
Subaru WRX STI milik Doni telah di modifikasi hingga mencapai stage 4. Modifikasi di mulai dari reflash ECU (stage 1), di ikuti dengan upgrade sistem exhaust (stage 2), penggantian turbo & part-part pendukung (stage 3), serta penggantian piston dan rod (stage 4). WRX STI 2012 milik Doni kini di lengkapi dengan Tomei Arms 7960 Turbo, piston & rod baru, camshaft yang di tingkatkan, serta suspensi, sistem pengereman yang lebih baik. Untuk mendukung performa mesin, Doni juga memperkuat bagian kaki-kaki dengan coilover pengereman menggunakan Dixcel pad dan rotor.
Proses Modifikasi yang Memakan Waktu & Penggunaan Komponen Berkualitas
Proses modifikasi memakan waktu dua tahun, di lakukan secara bertahap. Doni menggunakan komponen dari Amerika Serikat untuk sektor mesin, sementara sistem pendingin & exhaust mengandalkan produk Tomei dari Jepang. Modifikasi elektronik dikerjakan oleh Elika Automotive Performance, dan untuk mesin, Doni mempercayakannya pada Andre dari MC Racing.
Peningkatan Performa & Upgrade Transmisi
Dengan modifikasi hingga stage 2, Doni merasa puas dengan performa awal. Namun, ia melanjutkan ke stage 3 & 4, mengganti internal mesin dan turbo untuk peningkatan lebih lanjut. “Saya ingin mengganti internal mesin tanpa mengganti turbo. Namun saat membuka mesin, ada teman yang menawarkan turbo, sehingga meskipun kenaikan performa tidak terlalu besar, tetap ada peningkatan,” jelas Doni.
Kecepatan & Kepuasan dalam Morning Run
Performanya cukup memuaskan, terutama saat morning run bersama anggota Speedloverz. Doni menargetkan untuk mengikuti kecepatan tinggi rekan-rekannya di jalur tol, dengan catatan top speed mencapai 260 kpj. “Napas throttle masih panjang, tapi saya sudah tidak berani menambah kecepatan lebih,” akunya.
Upgrade Modifikasi Subaru WRX STI untuk Menunjang Performa
Setelah memodifikasi mesin, Doni juga mengupgrade transmisi untuk mengatasi masalah slip akibat tenaga mesin yang meningkat. Ia menggunakan transmisi Ogura Racing dari Jepang untuk meningkatkan grip & performa transmisi.
Kesimpulan & Rencana Masa Depan
Secara keseluruhan, Doni puas dengan hasil modifikasinya, meskipun ia memiliki keinginan untuk mengganti velg di masa depan. “Proses modifikasi yang lama tidak mengurangi pengetahuan saya. Saya menikmati setiap langkah modifikasi dan memperoleh banyak ilmu. Subaru WRX lebih mudah di modifikasi karena sudah memiliki turbo dari pabrik, di bandingkan dengan Subaru BRZ yang belum turbo. Dengan modifikasi hingga stage 4, outputnya meningkat dari 300 hp menjadi 400 hp. Yang penting bagi saya adalah mobil ini tetap reliable,” tutup Doni.
Sumber : BLACK.com